Minggu, 16 Mei 2010

Cerpen : Mimpiku Dimalam Yang Lalu

Jalan yang tak rata,banyak lobang-lobang diantaranya,bus itu terus melaju meski bus itu sudah berumur hampir setengah abad,pak supir menghapus keringat dari keningnya mencoba sabar atas pekerjaannya yang sudah dilakukan hampir seumur bus itu.Para penumpang denagn segala jenis profesinya dari mulai penjual ayam,penjual sayur sampai pegawai kelurahan dan kecamatan pun ikut didalamnya.
Suasana yang sebenarnya tak nyaman tapi itu sudah kebiasaan karena bus itu transportasi satu-satunya untuk menuju kota.Aku yang duduk bersebelahan dengan Tukang Sayur masih terus mengobrol tentang keadaan desanya,dan tak lama kami ngobrol desa yang kami tujupun sampai.Aku yang tak pernah sekalipun datang kedesa itu merasa takjub oleh suasana desa itu yang sangat ramah.

Lalu untuk apa aku jauh-jauh dari kota datang kedesa terpencil itu, tak lain dan tak bukan adalah karena sewaktu aku diterminal melihat seorang gadis yang sebenarnya biasa dari segi parasnya,namun entah kenapa pada saat aku melihat dia sepertinya hanya dia yang berwarna dan pada saat aku melihat yang lainnya hanya warna putih dan hitam saja yang aku lihat,itu mengapa aku ikuti dia.Untuk Sesaat gadis itu melihatku dan tersenyum mesra kepadaku.aku seperti arca yangtak bisa bergerak apa-apa karena pengaruh senyum yang dia berikan,jantungku berhenti berdetak namun entah kenapa nafasku semakin ngos-ngosan,sedemikian hebatnya pengaruhnya sampai aku dibuat seperti itu,aku benar2 mengagumi keindahan yang terpancar dari gadis itu.

Dengan memakai rok panjang dan kaos bermotif batik,Dia perlahan mulai berjalan menuju Bus itu dan mulai menaikinya,dan Aku yang Baru sadar dari hipnotisnya sontak langsung mengikutinya dari belakang,agar tidak ketahuan oleh gadis itu aku mengendap-endap menaiki bus itu,beruntung aku dapat tempat duduk dan gadis itu tidak melihatku.perjalanan menuju desa itu melalu jalan yang sempit dan naik turun,namun aku tidak peduli oleh keadaan jalan yang demikian karena dari awal naik bus itu yang aku perhatikan hanyalah dia sembari melamun mengagumi keindahannya.

aku terlalu serius memperhatikannya namun aku lepaskan pandanganku sebentar supaya aku tidak dikira penculik atau copet oleh penumpang lainnya,tapi pada saat aku ingin melihatnya lagi ternyata aku keduluan oleh gadis itu yang memandangku dengan senyuman yang sangat indah,kudapati diriku semakin bergetar denagn keringat mengalir deras dari tubuhku,entah keringat yang ditimbulkan oleh suasana panas bus itu atau karena saking takjubnya aku melihat dia tersenyum.

Sesaat Sampai kedesa itu kudapati gadis itu sudah tidak ada lagi ditempat duduknya,aku langsung mendekat ketempat duduk itu dan menemukan sebuah kaos warna abu-abu,aku pikir mungkin kaos barunya dia yang ketinggalan karena dia buru-buru turun.lalu aku bawa kaos itu dan hendak mengambalikannnya, ya aku melihat gadis itu dia sudah jauh berjalan menuju desanya.sontak aku langsung berlari menuju jalan setapak menuju desa itu.semakin aku berlari cepat semakin aku jauh aku mendapatinya,tapi aku tidak perduli terus kukejar gadis itu sampai pada jarak kira-kira 50 meter lagi lagi aku mendapati dia tersenyum mesra kepadakau,rambutnya yang bergelora dicakrawala ditiup angin membuat semakin sempurna saja keindahannya.kemudian gadis itu berjalan dan mulai menghilang divbalik bukit,aku terus mengejarnya dan saat sampai dibalik bukit itu aku sudah tidak lagi melihatnya,entah dia menghilang kemana,karena yang kulihat hanya padang sabana dan tak mungkin gadis itu bersembunyi dibalik rumput yang panjangnya tak lebih dari 5 centi sedang desa yang paling dekat berjarak 1 km jauhnya,aku tidak berhenti mencari dan teus mencari gadis itu,maksud hati agar aku bisa mengembalikan kaos dia yang ketinggalan tapi juga sekaligus aku bisa berkenalan,sungguh propaganda yang bagus ujarku,sudah setengah jam aku dibalik bikit itu tapi aku belum menemukan juga gadis itu sampai aku merasa kelelahan dan akhirnya aku pingsan.

Sadar Dari Pingsan aku tidak mendapati diriku terbaring dipadang rumput itu tapi aku dapati diriku tekulai lemas ditempat tidurku dengan kaos abu abu yang aku pakai.ya...ternyata kaos abu-abu yang didalam mimpi itu adalah kaos yang aku pakai sewaktu aku tidur,benar kaos itu pemberiannya.
mimpi itu sungguh indah dan aku tidak pernah membayangkan bahwa Tuhan memberi cerita indah lewat mimpi itu.Aku masih penasaran dengan senyum indah yang ia berikan di mimpi itu....

Jalan yang tak rata,banyak lobang-lobang diantaranya,bus itu terus melaju meski bus itu sudah berumur hampir setengah abad,pak supir menghapus keringat dari keningnya mencoba sabar atas pekerjaannya yang sudah dilakukan hampir seumur bus itu.Para penumpang denagn segala jenis profesinya dari mulai penjual ayam,penjual sayur sampai pegawai kelurahan dan kecamatan pun ikut didalamnya.
Suasana yang sebenarnya tak nyaman tapi itu sudah kebiasaan karena bus itu transportasi satu-satunya untuk menuju kota.Aku yang duduk bersebelahan dengan Tukang Sayur masih terus mengobrol tentang keadaan desanya,dan tak lama kami ngobrol desa yang kami tujupun sampai.Aku yang tak pernah sekalipun datang kedesa itu merasa takjub oleh suasana desa itu yang sangat ramah.

Lalu untuk apa aku jauh-jauh dari kota datang kedesa terpencil itu, tak lain dan tak bukan adalah karena sewaktu aku diterminal melihat seorang gadis yang sebenarnya biasa dari segi parasnya,namun entah kenapa pada saat aku melihat dia sepertinya hanya dia yang berwarna dan pada saat aku melihat yang lainnya hanya warna putih dan hitam saja yang aku lihat,itu mengapa aku ikuti dia.Untuk Sesaat gadis itu melihatku dan tersenyum mesra kepadaku.aku seperti arca yangtak bisa bergerak apa-apa karena pengaruh senyum yang dia berikan,jantungku berhenti berdetak namun entah kenapa nafasku semakin ngos-ngosan,sedemikian hebatnya pengaruhnya sampai aku dibuat seperti itu,aku benar2 mengagumi keindahan yang terpancar dari gadis itu.

Dengan memakai rok panjang dan kaos bermotif batik,Dia perlahan mulai berjalan menuju Bus itu dan mulai menaikinya,dan Aku yang Baru sadar dari hipnotisnya sontak langsung mengikutinya dari belakang,agar tidak ketahuan oleh gadis itu aku mengendap-endap menaiki bus itu,beruntung aku dapat tempat duduk dan gadis itu tidak melihatku.perjalanan menuju desa itu melalu jalan yang sempit dan naik turun,namun aku tidak peduli oleh keadaan jalan yang demikian karena dari awal naik bus itu yang aku perhatikan hanyalah dia sembari melamun mengagumi keindahannya.

aku terlalu serius memperhatikannya namun aku lepaskan pandanganku sebentar supaya aku tidak dikira penculik atau copet oleh penumpang lainnya,tapi pada saat aku ingin melihatnya lagi ternyata aku keduluan oleh gadis itu yang memandangku dengan senyuman yang sangat indah,kudapati diriku semakin bergetar denagn keringat mengalir deras dari tubuhku,entah keringat yang ditimbulkan oleh suasana panas bus itu atau karena saking takjubnya aku melihat dia tersenyum.

Sesaat Sampai kedesa itu kudapati gadis itu sudah tidak ada lagi ditempat duduknya,aku langsung mendekat ketempat duduk itu dan menemukan sebuah kaos warna abu-abu,aku pikir mungkin kaos barunya dia yang ketinggalan karena dia buru-buru turun.lalu aku bawa kaos itu dan hendak mengambalikannnya, ya aku melihat gadis itu dia sudah jauh berjalan menuju desanya.sontak aku langsung berlari menuju jalan setapak menuju desa itu.semakin aku berlari cepat semakin aku jauh aku mendapatinya,tapi aku tidak perduli terus kukejar gadis itu sampai pada jarak kira-kira 50 meter lagi lagi aku mendapati dia tersenyum mesra kepadakau,rambutnya yang bergelora dicakrawala ditiup angin membuat semakin sempurna saja keindahannya.kemudian gadis itu berjalan dan mulai menghilang divbalik bukit,aku terus mengejarnya dan saat sampai dibalik bukit itu aku sudah tidak lagi melihatnya,entah dia menghilang kemana,karena yang kulihat hanya padang sabana dan tak mungkin gadis itu bersembunyi dibalik rumput yang panjangnya tak lebih dari 5 centi sedang desa yang paling dekat berjarak 1 km jauhnya,aku tidak berhenti mencari dan teus mencari gadis itu,maksud hati agar aku bisa mengembalikan kaos dia yang ketinggalan tapi juga sekaligus aku bisa berkenalan,sungguh propaganda yang bagus ujarku,sudah setengah jam aku dibalik bikit itu tapi aku belum menemukan juga gadis itu sampai aku merasa kelelahan dan akhirnya aku pingsan.

Sadar Dari Pingsan aku tidak mendapati diriku terbaring dipadang rumput itu tapi aku dapati diriku tekulai lemas ditempat tidurku dengan kaos abu abu yang aku pakai.ya...ternyata kaos abu-abu yang didalam mimpi itu adalah kaos yang aku pakai sewaktu aku tidur,benar kaos itu pemberiannya.
mimpi itu sungguh indah dan aku tidak pernah membayangkan bahwa Tuhan memberi cerita indah lewat mimpi itu.Aku masih penasaran dengan senyum indah yang ia berikan di mimpi itu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar