Jumat, 20 November 2009

Tiba-Tiba Terucap Oleh Mulutku

Salahkan Diriku Atas Hal Yang Menurut Kamu Anggap Benar..
Aku Tidak Melihat Kebenaranmu Dan Aku Juga Tidak Melihat Kesalahanku
Karena Itu Hanya Sesuatu Yang Belum Pasti...
Tidakkah Kau Tahu Kebenaranmu Hanya Berlaku Sesaat Saja..
Begitu Juga Dengan Kesalahanku...
Tak Usahlah Kita Ributkan Hal-Hal Itu Lagi
Karena Kita Tahu Kita Adalah Perputaran Dari Kesalahan Dan Kebenaran Itu Sendiri...

Kau Tawarkan Aku Segelas Pencerahan.....
Duduk Diam Sambil Menikmati Angin Perubahan...
Aku Sudah Muak Dengan Penderitaan..
Menginjak-injak Syahwat Nuraniku..
Lalu... Aku Ambil Dan Aku Lanjutkan...

Aku Mencoba Realistis Sama Keadaan..
Tanpa Melebih-lebihkan Apa Yang Aku Tak Punya..
Aku Harus Bisa...Aku Pasti Bisa... Dan Aku Harus Dipaksa Bisa....
Diriku..Oh...Diriku...
Sadarkan Diriku Akan Sesuatu Yang Berharga...

Aku Mau Maju Satu Langkah Tapi Meninggalkan Ribuan Kenangan Indah..
Aku Masih Ragu Akan Itu...
Haruskah Aku Diam Tapi Terkekang Segala Otak Dan Pikiranku...
Sementara Didepan Tawarkan Segala Keindahan Dan
Keburukan Yang Sangat Beragam Tentunya...
Yakinkan Aku...Bahwa Aku Harus Terus Maju...
Yang Aku Mau Bukan Akhir Dari Sebuah Tujuan...
Tapi Lebih Kepada Sebuah Perjalanannya Itu Sendiri...

Datang Ke Bumi Dengan Setumpuk Dosa Yang Aku Bawa..
Tertatih Jalannya Hingga Aku Sendiri Tak Tahu Arah Jalan...
Mencoba Tuk Membuang Dosa-Dosa Yang Aku Bawa..
Lalu Aku Temukan Banyak Persimpangan Disana..
Dengan Beban Berat Yang Mengalungi Jiwaku..
Aku Masih Dan Masih Tidak Bisa Berpikir Jernih...
Bantu Aku Kawan......

Indah Jika Hanya Dibyangkan..
Tapi Sakit Rasanya Jika Dirasakan...
Aku Telah Hadir Disetiap Mimpinya...
Tak Kunjung Jua Ia Kembali...
Cintanya Adalah Cintanya...
Cintanya Jelas Bukan Cintaku...
Satu Hal Mendasar Yang Harusnya Aku Tahu...
Memang Bukanlah Ia...
Yang Harusnya Jadi Milikku..

Sejatinya Tidak Pernah Bisa...
Tapi Apa Salahnya Jika Aku Harus Mencoba...
Sungguh Kemampuanku Terbatas Adanya...
Aku Hanya Bbisa Mengambil Peruntungan Darinya...
Dan Pelajaran Pelajaran Yang Tersisa...
Hasil Bukanlah Tujuanku Semata..
Proseslah Yang Buat Aku Dewasa...

Dunia Tidak Selalu Memberi Ruang Terindah Buat Kita...
Jika Kita Pahami Betul Arti Kehidupan Yang Benar...
Dimanapun Kita Disitulah Tempat Terindah Kita...

Aku Sudah Dan Masih Akrab Dengan Kemiskinanku...
Ialah Tempat Aku Berkaca..
Ialah Sahabat Yang Selalu Membuat Aku Bangkit...
Ialah Masa Atau Keadaan Yang Sering Orang Benci..
Ialah Juga Yang Membuat Orang Ingat KepadaNYA..
Dan Tak Sedikit Pula Tragedi Atau Perang Disebabkan Karena Ia...

Aku Tidak Bisa Melihat Apa Yang Kalian Lakukan...
Tapi Aku Bisa Merasakan Apa Yang Kalian Lakukan...
Dan Yang Aku Rasakan Adalah Kalian Melakukan Sesuatu
Yang Menurut Anggapan Kalian Benar...
Dan Itu Terus Terjadi....

Adalah Bohong...!!!
Kalau Kita Semua Tidak Pernah Merasa Sombong Atas Orang Lain...
Adalah Bohong...!!!
Kalau Kita Semua Tidak Pernah Merasa Hebat Atas Orang Lain...

Lihat Saya, Kamu Dan Kalian...
Masih Tetap Saja Ikut-ikutan...
Masih Terus Mencari Cari...
Seperti Apa Kita Ini...
Seperti Apa Jiwa Kita..
Seperti Apa Pikiran Kita...
Sampai Engkau Temukan Itu...
Betapa Berharganya Buah Pikiran Hebat Kita...
Dan Betapa Rendahnya Orang Yang Hanya Ikut-ikutan Saja...

Hidupku Tidak Seperti Katalog Yang Ditawarkan..
Dengan Banyak Pilihan Menu Cita-Cita Dan Dengan Banyak Jenis Rasa...
Hidupku Hanya Serangkaian Monolog Belaka...
Diawali Dengan Prolog Yang Menyayat Hati...
Dan Diakhiri Dengan Epilog Yang Mengenaskan...

We Won't Worry Our Life Away...
Tak Usahlah Kita Khawatir Dengan Hidup Kita Yang Benar..
Kita Tinggal melanjutkan Apa2 Yang sudah Kita Raih Dan Kita Capai...
Sisanya Biar Tuhan Yang Mengatur...

Selamat Malam Indonesia ...
Tidurlah Saat Damai Bersemi...
Bangunlah Saat Perang Dimulai...
Perang Melawan Dunia Yang Kau Jalani...
Melawan Nafsu Yang Kau Ikuti...Dunia Yang Kusinggahi Kini seakan Mati...
Hanya Kehidupan Semu Yang Bemunculan...
Sampai Disaat Kutemukan Engkau...
Semua Tampak Normal Adanya...

She's Never There For Me....
Better...... Life For Nothing But Die For Something...

Apakah Kita Akan Membiarkan Kemauan Hati Kita...
Apakah Kita Akan Selalu Membenarkan Apa-apa Yang Kita Lakukan...
Apakah Sesuatu Itu Dianggap Tidak Ada Jika Itu Tidak Menjadi Kenyataan..
Apakah Hal Biasa Yang Kita Lakukan Akan Menjadi Special Jika Kita Tua Nanti...
Apakah Diam Akan Menjadi Jawaban Bagi Orang Yang Banyak Bicara...
Dan Apakah Semua Akan Terlihat Indah Jika Kita Sama-sama Tahu Beginilah Keadaan Kita..

Didalam Setumpuk Kesedihan Yang Aku Rasakan..
Semoga Muncul Letupan-Letupan Kebahagiaan...
Betapapun Tidak... Aku Harus Tetap Melangkah...

SEMAKIN BERBEDA BEDA KITA
SEMAKIN TERLIHAT TITIK TITIK PERSATUAN KITA.....(Abdurrachman Addakhil)

When I fall In Love I Take My Time
There's No Need To Hurry When I'm Making Up My Mind
You Can Turn Off The Sun
But I'm Still Gonna Shine And I'll Tell You Why.....
Read more.....

Sekarat....

Langkah-langkah Seribu Kawan...
Meninggalkan Aku Pada Sebuah jaman...
Yang Aku Rasa Kini Tak Lagi Nyaman..
Dan Tak Sanggup Lagi Aku Emban...

Suaranya Masih Terdengar Lirih...
Mengusik Pikiranku Yang Tak Lagi Jernih...
Apa-apa Sudah Tak Bisa Aku Raih...
Demi Jiwaku Sungguh Aku Benar2-benar Merintih...

Tuhan..... Lemparkan Aku Pada Satu Waktu...
Meski Aku Harus Diam Dan Membisu...
Tapi Itu Sudah Cukup Bagiku...
Tenang Saja ...Sampai Kapanpun Aku Masih Dan Masih Tetap MilikMu....
Read more.....

Kisah Yang Tercecer....

Untuk Sejenak Aku Coba Lupakan Dunia...
Beranjak Pergi Dengan Mimpiku...
Kutemukan Cerita Tercecer Di Sudut Masa...
Perihal Cinta Dan Masalahnya...

Lantas Aku Pahami Tapi Tak Jua Aku Mengerti...
Resah Aku Diantaranya..
Tawarkan Aku Sebuah Solusi...
Hingga Saatnya Nanti Aku Kembali...
Read more.....

jiwaku bukan jiwamu

Menjadi Yang Terbaik Bukanlah Sebuah Pilihan Melainkan Sebuah kesempatan...
dan Menjadi Baik Bukanlah sebuah Kesempatan Melainkan Sebuah Pilihan...

semuanya hebat disetiap waktu..
hanya saja kita tidak tahu dan sering melewatkannya begitu saja..
tapi itulah indahnya dunia...
tak setiap hal hbt kita bs melihatnya..
dan jika itu terjadi..
itu akan terlihat biasa...

Yang Baik Tidak Selalu Indah..
pun yang jelek tidak selalu buruk....
Keduanya Sama-sama hebat didalamnya...

Jiwaku Rapuh.... Aku Tak Bisa Untuk Mengelaknya...
Terima kasih setan... kau baik sekali...
tapi tolong jangan kau tawarkan lagi aku sebuah dosa...
Aku Sudah Terlampau Kotor UntukNYA..
Lantas Aku Bingung Bagaimana memperbaiki ini semua...

Hina Sekali Saya.....
Tidak Dekat Dengan Tuhan....
Tidak Juga Dekat Dengan Manusia....

Dan Tak Seperti Yang Sudah-sudah....
Semoga Kali Ini aku Taak Salah lagi Untuk Melangkah...

Tidak Ada Apa-Apa... Hanya Sekumpulan Orang Biasa..
Menikmati Hari-hari Bosan Mereka...
Dan Entah Kenapa Kok mereka Sangat Suka...

Selami Keadaan... Tarik Nafas Dalam-dalam...
Buang Perlahan Segala Kesedihan...
Pegang Erat Semua Khayalan...
Selamat Datang... Anda Baru Saja Masuk ke Pintu Kebahagiaan..
Siapkan Jiwamu untuknya.....

Takkan Lagi Dikejar-kejar Perasaan...
Takkan Lagi Ada keterpaksaan...
Semuanya Biarkan Saja Berjalan dengan nasib dan takdirnya......
Bukankah Tiada yang lebih indah dari itu...

Desaku Tak Seramah Dulu...
Tapi Tetap Saja Takkan Menggoyahkan Pundi Cintaku Padanya...

Sebaiknya Sekarang Saatnya berbenah...
Lihatlah..... Angin Perubahan Akan Segera Datang...
Bukankah Kita Tak ingin ketinggalan Moment2 Hebatnya...

Apa Yang Kau Rasa..
Bukanlah Sebuah Cinta...
Itu Hanya Sekumpulan Logika Dan Masalahnya...
Apakah Engkau Harus Jauh Terlibat Dengan Perasaan itu..
Sampai2 Kau Mau Akhiri Hidupmu Demi itu.. Kawan..!!!
Sungguh Murahan Sekali Cintamu...
Nyawamu Jauh lebih Berarti daripada hal konyol seperti itu...

CINTA : Benarkah Hanya Balutan2 Perasaan Saja...
Bukankah Logika Juga Ikut Andil Didalamnya....

Gelombang2 kemunafikan tlah menghancurkan perahu kejujuranku...
Belum Sempat Ketengah Samudera Petualangan...
Kau sudah kibarkan Panji2 kemenanganmu...
Sementara diriku disini tersudut,
membusuk membusuk bersama dengan kekalahanku....

Diamku..Diammu... adalah Komunikasi Hati Yang Tak Kunjung Jua Aku mengerti..

Saya Dan Kamu Sama...
hanya cara menikmatnya saja yang berbeda..
Mungkin Kamu Lebih berkelas dibanding saya yang biasa saja....

Aku Adalah Seorang Yang Kalah..
Yang Sekarang Masih Saja merengek-rengek Menangisi Kekalahannya..
Serta Merta Mendengarkan Lagu Tentang Kekalahan..
Seakan Hal Wajib Yang Harus kudengar...
Dan Satu Hal Yang Aku Masih Tanamkan Dalam Otak Saya Adalah...
Ini Bukan Akhir Sebuah Dunia.....

Aku Enggan Berdebat atau Sharing Soal Tuhan karena alasanku sendiri..
Aku Tidak Dekat Dengan Tuhan...
Aku Malu Pada diriku..
Terlebih-lebih jika aku membicarakanNYA...Aku Lebih malu pada diriNYA......
aku sekarang lebih suka melakukan pendekatan Dengan NYA...
Apapun persepsiNYA...aku hanya terus mencoba...
Read more.....

Seutas Status Yang Terputus.......

masalah membuat saya berpikir jauh lebih dewasa...
aku suka prosesnya...
dan selalu saja ada pelajaran yang bisa aku petik darinya...

Dari Pada Hidup Berandai-andai Dan Berisikan Jutaan Fantasi....
Lebih baik Mati Dengan Segenggam Mimpi.... ...
Life For Nothing but Die For Something...

Mungkin Kita Sudah Terbiasa Memenangkan Sesuatu Dan Merayakannya....
Tapi Kita Sering Kali Tidak Siap Jika Kita Kehilangan Sesuatu...
Dan Kita Sering Lupa Akan Itu...
Hidup Tidak Hanya Untuk Selalu Merasakan Manisnya Kemenangan...
Tapi Kita Juga Harus Belajar Bagaimana Mengecap Pahitnya Sebuah Kekalahan....

Malam tuliskan aku sebuah cerita..
Tentang apa-apa yang disebut cinta..
Agar besok aku bisa menceritakannya pada dunia..

Yang Tertinggal sudah tidak dapat diambil kembali...
Yang didepan sudah tidak mungkin dicapai lagi...

Jangan Biarkan Pekerjaan Menguasai Pikiran Kita....
Tapi Pikiranlah Yang Harus Menguasai Pekerjaan Kita....

saya memang kalah dalam pertarungan ini....
tapi tetap..
kita yang memenangkan peperangannya...

Dosa-dosa Kita sudah terlalu banyak mengalir deras Di seluruh tubuh ini...
Sedang doa-doa kita terlantun hanya di mulut saja...
Semoga Kita termasuk orang yang Terijabah Doanya olehNYA...

Silahkan Kau Tanyakan Saja Pada Batu Yang Juga Sedang Murung Akan Nasibnya.....

Kenapa Yah Kadang Kita Selalu Akting Untuk Tidak Jadi Diri Kita Sendiri...
dan gak Munafik Saya Sendiri Kadang Melakukannya...
Bagaimana Dengan Kalian....?????

Dari Jutaan Peribahasa Tentang Kebaikan...
Dari Ribuan Ajaran Tentang Kebenaran Dan Kebajikan....
Tapi Kenapa Didunia Ini Justru Banyak Sekali Muncul Kejahatan,
Sedang Hal Itu tidak pernah Diajarkan Kepada kita....

Obrolan-obrolan Kita Hanya Sebatas Kata......
Tidak Ada Hal Yang Nyata Didalamnya....
Dan Harus Diakui Cuma Itu Yang Kita Bisa....

Kenapa Kita Selalu Benci Terhadap apa Yang kita tidak suka.....
Padahal Kita Dapat Petik Banyak Pelajaran Darinya...
Dan Lucunya Itu Tidak Pernah Muncul Secuilpun Dalam Pikiran Kita...
Yang Dirasakan Hanya Benci Benci dan benci...

Menghela Nafas Di Persimpangan....
Melanjutkan Perjalanan Yang Makin Tidak Karuan...
Tak Usah Kau Pedulikan Lagi Bujukan Setan...
Aku Rasa Kita Sudah Cukup Nyaman....

Sepatah Kata Mematahkan Sebuah cerita....

Flash Back.....
Siapa Kita Dan Dari Mana kita....
Kita Sering Sombong Dan Belaga Lupa....

Tidak Semua Yang Dapat Menghitung Bisa Dihitung...
dan Tidak Semua Yang Bisa Dihitung Bisa Menghitung.... (Om Albert Einstein)

Ketika Kita Benar2 Dalam Lingkaran Sebuah Masalah...
Apakah Kita...
Harus Menyelesaikannya meski hasilnya tidak selalu Indah buat kita.....
kabur dari masalah itu...
atau sedu sedan dan larut tenggelam dalam masalah itu.....
Tapi Tidak Munafik Kalau Sering kali Kita Memilih dua Yang terakhir itu...
Jika Itu Sering Berlaku Buat Saya...Bagaimana Dengan Kalian....

Look The Inside Of Your Heart....
You Can Found The Beatiful Of Your Soul....

Tidak sebatas Apa Yang Kamu Rasa....
Itu Sudah Melebihi Dari Apa Yang Kamu Kira...
Jadi Bersyukurlah...
Itu Rizki Tuhan Buatmu...

Ketidak mengertianku akan sesuatu selama ini disebabkan oleh ketidak ingintahuanku yang begitu kuat.....
Menyisakan Sesal yang dalam....
tapi disisi lain ada pelajaran hebat didalamnya...
tentang bagaimana indahnya arti sebuah pencapaian....

Saya Adalah Salah Satu Dari Sekian Banyak Murid Kehidupan....

Tidak Terkecuali kamu dan juga Yang lainnya...
Read more.....

Solat: Bukan Menyempatkan Tapi Sudah Jadi Kewajiban..

Belakangan Di Situs jejaring Sosial Facebook Aku Melihat Ada Sebuah Link Bernama "Sempatkan Waktu

Untuk Solat".

Bukan Bermaksud Mengatakan Tidak Setuju, Tapi Menurut saya solat Fardlu adalah sebuah kewajiban

bagi setiap muslim, dan itu sudah menjadi bagian dari setiap muslim itu sendiri dan itu harus

dilaksanakan.

Jadi Kata Sempat untuk solat Fardlu menurut Saya memilik arti bahwa ibadah solat seakan menjadi tidak

penting, Padahal itu adalah Sebuah kewajiban mutlak dalam islam.

Bisa Dikatakan mungkin kata sempat lebih pantas disandangkan dengan kata solat tahajjud,solat duha,

solat hajat,puasa Sunah Dan Ibadah2 Lainnya....

Tapi itu Semua Kembali Kepada Pribadi Masing-masing Untuk Mengartikan Hal tersebut.

Kita Tahu Kita Terlahir berbeda Dengan Asumsi yang berbeda-beda pula.

Dan Yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana Kita Mengimplementasikannya secara real dan

terus menerus, Sebab kita tahu kadang kita malas untuk melakukannya.

Akhirnya Semoga catatan Lunak ini menjadi Sebuah Pembelajaran atau mungkin

sebuah Pencerahan Buat Kita Semua.

Semoga Alloh SWT Selalu memberikan Rahmat Dan Hidayahnya Kepada Kita, agar kita selalu ingat

KepadaNYa, Khususnya Untuk Melakukan Ibadah2 Wajib Tentunya....Amieen...
Read more.....

Seutas Status Yang terputus Jilid II

Kebutuhan & Keinginan Selalu Berjalan Berdampingan..
Kdg kita Terlalu Naif Dengan keinginan Kita..
Terlalu Memaksakan Kapasitas & Kemampuan Kita..
Hingga Kita Lupa Akan Sesuatu Yang Disebut Batas..
Otak Kita Selalu terpacu Untuk Memenuhi Keinginan tersebut,
Sementara kebutuhan Kita Selalu Di Nomor Dua Kan..
padahal Itu Tidak Seharusnya..
Hidup Terlalu berharga untuk Dikuasai Oleh Keinginan Yang Buta..
Hidup adalah Sebuah pengorbanan..
Meski yang dikorbankan itu adalah hal yang paling kita inginkan Sekalipun.

kita selalu sibuk mencari apa yang hilang....
sedangkan kita sering melupakan apa yang kita punya....

Mengerti Arti Sebuah Permasalahan Bukan Berarti Mengerti Arti Hidup....
Tetapi Mengerti Arti Hidup Berarti Mengerti Arti Sebuah Permasalahan...

Kita Sering Jadi Lemah Diri Atas Kekurangan2 kita.....
Dan Kita Sering Jadi Sombong Atas Kelebihan2 Kita...
Polanya Selalu Seperti itu...

Tuhan Menciptakan Kita Bukan Tanpa Alasan...
Kita Seringnya Melupakan atau Tidak Tahu Sama Sekali Alasan2 Itu...
Kita Tidak Tahu Apa Yang Tersirat dari yang Tersurat...
Carilah Alasan2 Itu Untuk Kebaikan Dan tentunya buat Sang Tuhan..

Wajahnya Masih Tergambar Jelas Diotakku...
Kasih Sayangnya Masih Kurasakan Hingga Sekarang....
Tapi Doaku Jarang Terlantun untuknya...
I'm Sorry Mom... I Love You....

Kelemahan Kita Itu Bukan Untuk Disembunyikan atau ditutup-tutupi...
apalagi sampai ditakuti....
Kelemahan Kita Itu Ada Untuk Dipelajari Agar Kita Menjalani Hidup Jauh Lebih Kuat Dari Sebelumnya

Berangkat dari keterbelakangan...
Berangkat dari kemiskinan,ketidakmengerti
an dan keputus asaan hidup...
untuk menjadi hebat membutuhkan sebuah perjuangan hebat juga didalamnya...
butuh sebuah pengorbanan yang indah....
bukan hanya tenaga,pikiran,tangis bahkan mungkin darah sekalipun...

Tuhan Menciptakan Manusia Dengan segala perbedaan...
Tapi manusia kerap kali lupa akan perbedaan yang mereka punya...
mereka lebih suka menonjolkan perbedaan2 itu dengan membangga2kannya...
padahal perbedaan itu diciptakan untuk dicari nilai2 persatuannya..
bukan sebaliknya....

Kawan...!!! Ajari Aku Bagaimana Mencerna Pesan Dari Alam...
Aku Sering Bingung Mengartikannya...
Semoga Pikiran Bijakmu Mengarahkan aku pada hal yang aku cari selama ini...

Aku Hanya Hidup dalam Dunia Dan pikiran Saya Sendiri...
Tapi Aku Merasa Cukup Senang....
Selama Itu Bermanfaat dan Tidak Merugikan Orang Lain...

Jika Kebaikan yang ada dlm diriku sudah tidak berlaku lagi buat manusia...
Paling Tidak ia masih berlaku buat saya sendiri...

Seburuk-buruknya Kelakuan Manusia....
Jauh Didalam lubuk Hatinya sebenarnya ia Menyimpan Perasaan yang baik...
Hanya Karena Keadaan,Waktu Dan Niatannya Semuanya Jadi Tertunda untuk berubah....
Dan Janganlah Sekali2 Kita Menumpahkan Segala Kesalahan Selalu Kepada Mereka...
Itu Subjektif dan Takkan Merubah Apapun..

Jika Pandanganmu Masih Terasa Gelap Disampingku....
Kurelakan Hidupku Untuk Menjadi Satu batang Lilin kecil yang menyala dalam Gelap Yang Kan Selalu Menerangi jalan hidupmu....

Tak Usah Kau Tanyakan Aku Menangis Untuk Apa Dan Siapa....
Ini Adalah Perasaan2 Suci Yang Keluar Dari Dalam Hati...

Aku Memang Tidak Pandai Apalagi Lihai dalam urusan Cinta....
Tapi Kamu Harus Tahu Satu Hal.....
Aku Akan bertanggung Jawab Sepenuhnya atas diri kamu sekarang dan juga nanti....

Apa -apa Yang Ditawarkan Oleh Alam Kerap Kali Kita Selalu Salah Mengartikannya...
Sehingga Terjadilah Dunia Yang Timpang...
Itu Memberikan Sebuah Pesan Yang Dalam Bahwa Kita Mesti Banyak Berbenah untuk menselaraskan Semua Itu.....

Belajar Dari keburukan Untuk memperoleh Sesuatu Kebaikan Bukan lah Suatu Hal Yang Patut Dipersalahkan....

Butuh Satu Detik Saja untuk Membuat Indonesia terluka....
Tapi Butuh Waktu bertahun-tahun Untuk Menyembuhkannya....
Dilema Nyata Yang Tak Disangka-sangka...

Kita Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Apa Yang Kita Hadapi Sekarang...
Kita Juga Tidak Bisa Berpaling Dari Kenyataan Bahwa Seperti inilah Keadaan Kita....

Aku Tidak Sedang berdiri Disisi-sisi Hati Kalian....
Aku Masih Disini.. berdiri Disisi Hatiku Sendiri...
Memahami Arti Diri...
Sambil Mencari cari Nurani..

Setiap Saat....Setiap Waktu...Banyak Hal Yang Terjadi DiSekitar Kita...
Kadang kita Luput Atau Bahkan Tidak Memperdulikannya Sama Sekali...
Kita Terlalu Sibuk Dengan Diri Kita Sendiri...
Kita Tidak Respon Terhadap Apa-apa Yang terjadi Disekitar kIta....
Padahal Kalau Kita Perhatikan Banyak Pesan Yang Baik Yang Terkandung Didalamnya...

Setiap hari Kita semakin tua saja..
Tp tdk juga semakin dekat dg Tuhan...
Ya Alloh..ampunilah kami yg lemah ini.. Yg tidak senantiasa dekat dg Engkau..

Sepertinya Kita Tidak Pernah Puas Setelah Kita Mendapatkan Apa Yang Kita Inginkan...
Kita Selalu Merasa Kurang Dan kurang Terus...
Bukankah Jika Demikian...
Kita Memang Belum Sepenuhnya Dekat Dengan Tuhan...

Takkan Habis Dikupas Berita....
Takkan Selesai Mulut Bercerita...
Takkan Cukup Mimpi Berbicara....
Itulah Ilmu Tuhan....
Ilmu Yang bermanfaat...
Hanya Hati Dan pikiran Yang Baik lah Yang Akan Mengerti Maksud Semua Itu...

Kenapa Yah Kita Selalu Gak Fokus Kalo Sudah Sama Urusan Tuhan....
Apakah Terlalu Banyak Setan Disekitar Kita...
Ataukah Hati Kita Yang Tidak Bisa Mencerna....

Semuanya Akan Jadi Lebih Berarti Dan Takkan Berujung Sia-sia...
Ketika Kita Tahu Apa Yang Kita Lakukan Ternyata Berguna Buat Orang Disekitar Kita...
Baik Dan Tentunya Bermanfaat Buat Orang Lain...
Dan Semoga Tuhan Juga Meridhoinya...

Kita Semakin Tidak Mengerti Yang Dunia Hadirkan Saat Ini....
Ya Alloh Yakinkanlah Hati Kami Agar Tidak Terombang ambing Dalam Dunia Yang Fana Ini....

Mengeluh Sepertinya Telah menjadi Sebuah Kebiasaan Buat Kit...
Dalam Hal Ini Kebiasaan Buruk Tentunya....
Dan Kita Harus Akui Itu...
Sepertinya Setan Dengan Senang Hati Selalu memberi Ruang Untuk Itu...
Sehingga Hati Kita Yang Lemah Selalu Mengiyakannya...
Pertimbangannya Sudah Bukan Hati Dan Logika...
Tapi Lagi-lagi Nafsu yang Berbicara...

Warna Warninya Dunia...
Manusia Sendiri Yang Melukisnya.....

Ada Sesuatu Hal Yang Salah...
Ada Juga Sesuatu Hal Yang benar....
Dunia Terlihat Indah Dan Wajar...
Karena Berisi Manusia Dengan Keanekaragaman Sikapnya.....

Kemenangan Yang Dicibir....
Jangan Salahkan Pemainnya...
Salahkan Permainannya...

Apa Yang Baik Buat Seseorang Belum tentu Baik Buat Seseorang Lainnya...
Tapi Tetap Kebaikan Adalah Sebuah Kebaikan...
Kita Harus Objektif Melihat Dari Sisi Yang Mana Dan Objektif Menilai Sesuai Dengan Proporsinya ...

Tak bosannya lagi-lagi kau tawarkan aku seloyang kebaikan dan segelas pencerahan...
terimakasih kawan...
kali ini aku tdk bs menolak tawaranmu..
sungguh kamu benar2 tahu cara menawar...

Kita Dihidup Didunia Bukan untuk Mengukur Kekuatan Kita...
Tapi Untuk menutupi Kelemahan2 Kita...

Kadang Kita Bisa Sangat Detail Menilai kekurangan Orang Lain....
Sementara Kita Tidak Bisa Detail Menilai Kekurangan Kita...

syetan ditakdirkan untuk menggoda manusia..
manusia ditakdirkan untuk hidup dan kemudian mati..
tetapi mati yang seperti apa...
mati dg sekeranjang pahala tp dg dosa yg tak terkira..
atau sebaliknya...
kiranya kita tahu apa yang harus kita perbuat untuk itu..
kita hidup untuk melawan takdir syeitan dan insyaalloh kita akan selamat..

Jangan berdoa supaya anda mendapat tugas sesuai dengan tenagamu..
tetapi berdoalah supaya anda mendapat kekuatan yang sesuai dengan tugasmu....

Sewaktu Bangun Di Pagi yang Buta...
Ketika Kulihat Masjid Terisi penuh.....
Aku Jadi Sedih Pada Diriku Sendiri....
Kenapa Aku Tidak menjadi Bagian Dari Jama'ah-jama'ah itu....

Hidup Adalah penyesuaian Waktu Dan Keadaan...
Tak Perlulah Kita Memaksa Diri Jika Memang Kita Tidak Mampu....
Itu Hanya Akan Membuat Kita Terjebak Dalam Perangkap Yang Kita Buat Sendiri Tanpa Tahu Bagaimana Pemecahannya...
Tetaplah Berusaha Dan Berdoa...
Karena Kita Tahu Hanya Itu Yang Kita Bisa....

Didunia Ini Kanan Selalu Diuntungkan Dari Pada Kiri...
Buktinya Kadang2 Peralatan Di Dunia Dibuat Hanya Untuk Bisa Dipergunakan Untuk Tangan Kanan... Apa Karena Yang Kanan Itu Mayoritas.....
Sehingga Melupakan Hak-Hak Si Kiri....

Memenangkan Sesuatu Buat Saya Bukanlah Suatu Hal yang Mengesankan...
Karena Sesungguhnya Kemenangan Dan Kekalahan adalah hasil dari sesuatu..dan itu temporer...
yang Penting adalah...
Bagaimana Kita Menyikapi Kemenangan Dan Kekalahan Itu Dengan Sikap Yang Dewasa...
Bagaimana belajar Dari Proses Sesuatu Itu Entah hasilnya menang atau kalah....
Mengambil Hikmahnya....
Itulah Kemenangan Sesungguhnya....

Kita Tahu Apa Yang Sebenarnya Kita Lihat...
Tapi Kita Hanya Diam...
Sambil Menutup Mata Dan Sepertinya Tidak pernah Melihat Apa-apa...
Inilah Dilema Nyata Kehidupan Keseharian Kita....

Manusia Harus Kembali Pada Pola Pikir Yang Lama Yang Sebenarnya Manjur Untuk Hidup ini....
Dan Kadang Manusia Kerap Kali melupakannya...
Dan Pola Pikir Itu Adalah BERSYUKUR...
Asumsikan Bahwa Bersyukur itu Menjadi Wajib...
Niscaya Kehidupan Kita Ini Akan Baik2 Saja...
Karena Dengan bersyukur Maka Tuhan Akan Menambahkan Nikmat Lagi Buat Kita...

Aku Terdiam Sejenak Ketika Melihat Obrolan Seorang Bocah Dengan Kakeknya Yang Sudah Uzur..... Komunikasi Lintas Generasi.....
Obrolan Kasih Sayang Yang Terus Tiada Henti...

Alloh tidak memberikan rizki kepada kita tidak sesuai dengan keinginan dan kemauan kita...
tapi Alloh memberikan rizki kepada kita kadang dengan bentuk dan cara2 lain...
karena pada sesungguhnya Alloh lebih tahu apa yang jauh lebih berarti dan baik buat kita...
disini sering kali manusia lupa..
dan akhirnya berujung dg bersuudzon sama Alloh..
ya Alloh ampuni dosa2 kami jika kami telah bersuudzon atas Engkau..
Read more.....

Memapah Nasib

Setiap Hari...Di teriknya sang mentari...
tiada henti terus menggali secercah harap kebaikan....
dunia tersenyum simpul tawarkan kebijaksanaan...
pada akhirnya disela-sela siang antara malam...
selesailah satu dari ribuan bagian...
doa-doa masih terus dilantunkan,diantara kelima-lima waktu yang dijanjikan...
meski kadang sering terlewatkan...

memutihkan dunianya yang hitam....
menenggelamkan pundi-pundi dosa yang terlanjur tercatat...
dikala waktunya nanti dihari pembalasan...
maka tahulah kau sebelum masa itu datang...
segera rampungkan pr-pr yang belum dikerjakan...
kembali lagi keujung pagi...
lewati tiap hari cerita-cerita tadi...
menyerah sudah bukan bagian dari cerita..
buanglah sejauh engkau melempar....

membelah dunia lewat wajah yang pucat pasi...
ambillah airnya..ia menyucikan dirimu...
diantara waktu-waktu yang telah tertinggal...
ia meninggalkan cerita baik dibelakang....
masih belum terraih juga apa yang engkau lakukan...
terus sajalah engkau kerjakan...
biarkan tuhan yang ambil bagian untuk urusan itu....
Read more.....

F I L O S O F I K A T R O L

Seperti hari-hari biasanya Aku Selalu Melewati jalan-jalan kecil itu..
Sewaktu aku berjalan aku melihat pemandangan yang
sesungguhnya tidak asing buat saya...
tapi aku sepertinya menemukan sesuatu didalamnya
Ketika tadi pagi aku melihat para pekerja bangunan
mencoba menaikkan barang yang begitu berat
dengan menggunakan katrol,
katrol itu terus dikerek oleh pekerja itu
sehingga barang yang begitu berat itu perlahan mulai terangkat....
Aku jadi berfilosopi pada katrol itu...
bahwa jika manusia ketika menghadapi masalah yang begitu berat
sekalipun Jika manusia itu terus dan terus berusaha dan berdoa
niscaya masalah itu perlahan-lahan pasti terselesaikan...
dan manusia pasti beranjak berubah kekeadaan yang lebih baik...
kadang hal yang demikian simpelnya sering membuat kita lupa...
Kita selalu patah arang terhadap usaha2 yang kita lakukan...
dan setelah kita tahu hasilnya mengecewakan kita selalu putus asa..
dan akhirnya berujung dengan menyalahkan siapa saja...
menurutku ini pelajaran penting yang harus kita pikirkan dalam2...
percayalah Alloh SWT selalu memberikan jalan keluar bagi orang-orang yang mau berusaha dan berubah..
Tidak terkecuali saya tapi juga kalian semua....
Read more.....

ilir ilir

Ilir-ilir, ilir-ilir
tandure wus sumilir
tak ijo royo-royo
tak sengguh temanten anyar

Bait di atas di atas secara harafiah menggambarkan hamparan tanaman
padi di sawah yang menghijau, dihiasi oleh tiupan angin yang
menggoyangkannya dengan lembut. Tingkat ke-muda-an itu dipersamakan
pula dengan pengantin baru. Jadi ini adalah penggambaran usia muda
yang penuh harapan, penuh potensi, dan siap untuk berkarya.

Bocah angon, bocah angon
penekno blimbing kuwi
lunyu-lunyu penekno
kanggo mbasuh dodot-iro

Anak gembala,
panjatlah [ambillah] buah belimbing itu [dari pohonnya].
Panjatlah meskipun licin,
karena buah itu berguna untuk membersihkan pakaianmu.

Buah belimbing yang seringkali bergigir lima itu melambangkan lima
rukun Islam; dan sari-pati buah itu berguna untuk membersihkan
perilaku dan sikap mental kita. Ini harus kita upayakan betapapun
licinnya pohon itu, betapapun sulitnya hambatan yang kita hadapi.

Anak gembala dapat diartikan sebagai anak remaja yang masih polos
dan masih dalam tahap awal dari perkembangan spiritualnya. Konotasi
inilah yang sering muncul seketika bila orang Jawa menyebut 'bocah
angon'.

Namun pengertiannya dapat pula ditingkatkan menjadi
pemimpin, baik pemimpin keluarga, tokoh masyarakat, ataupun pemimpin
formal dalam berbagai tingkatan.

Dodot-iro, dodot-iro
kumitir bedah ing pinggir
dondomono, jlumatono
kanggo sebo mengko sore

Pakaianmu berkibar tertiup angin, robek-robek di pinggirnya.
Jahitlah dan rapikan agar pantas dikenakan untuk "menghadap" nanti
sore.

"Sebo" adalah istilah yang dipergunakan untuk perbuatan 'sowan'
atau menghadap raja atau pembesar lain di lingkungan kerajaan.

Makna pakaian adalah perilaku atau sikap mental kita.
Menghadap bermakna menghadap Allah.
Nanti sore melambangkan waktu senja dalam kehidupan, menjelang
kematian kita.

Mumpung padhang rembulane
mumpung jembar kalangane

Manfaatkan terang cahaya yang ada, jangan tunggu sampai kegelapan
tiba. Manfaatkan keluasan kesempatan yang ada, jangan menunggu
sampai waktunya menjadi sempit bagi kita.
Read more.....

Antara Aku, Kau Dan Kalian Yang Membayangkan......

Ya Alloh...Telah Kau Tiupkan Nafas Kepada Kami Manusia....
Kau Ciptakan Kami Berbeda Dengan Malaikat Ataupun Iblis...
Kau Beri Kami Akal Dan Nafsu Supaya Hidupnya Menjadi Lebih Dinamis....
Saling Tarik ulur Antara Akal Dan Nafsu Karena Maksud Engkau Adalah demikian...
Dan Pada Akhirnya Sampai Di titik Mana Tingkat kedinamisan Itu...
Diantara Akal Yang Menggandeng Nafsu Atau Nafsu Yang Menikam Akal......

Akhirnya Kau Lahirkan Kami Ke Dunia....
Kami Dengan nama "Si Jabang Bayi"....
Kau Berikan kepada Kami Suara Tangis...
Menandakan Bahwa Kami Normal....
Dan Betapa Bahagianya orang tua Kami Ketika Mendengar Kami Merengek Nangis...
Lagi...KAU Berikan Rahmat,Anugerah Dan KaruniaMu....

Beranjak ke Usia Anak-Anak....
Kau Bebaskan Kami Atas Dosa...
KAU Daulat kami sebagai anak yang periang,cengeng,manja dan Arogan...
Tanpa Nalar Kami Bermain Sesukanya,Seenaknya Dan Secapeknya....
Pun Lagi lagi Kau Anugerahkan Rahmat dan KaruniaMU...

Pergilah Kami Ke Masa Akil Baligh....
Dimana Kami Sudah Mulai Berpikir...baik dan buruk...salah dan benar...pahala dan dosa
Dengan Akal Dan Nafsu Yang KAU Berikan...
Kita Sudah Diwajibkan Atas Perintah2Mu...
Harus Mengerti "IQRO=Bacalah"...
Meskipun kadang umur Segitu Tidak Memperhatikan Apa Itu IQRO Dan Filosofinya...
Pun KAU Terus Menganugerahkan Nikmat,Rahmat Serta karuniaMU...

Tibalah Kami Dimasa Dewasa....
Usia Matang Untuk Mengerti Semuanya....
Tentang Duniawi Dan ukhrowi....
Mengerti tentang Arti Hidup...
Mengerti tentang Bhakti...Bakti Kepada Orang Tua,Manusia Lainnya pun Pada Tuhannya..
Banyak Hal Yang Dilakukan Diusia Ini....
Kata Orang ada Yang Bilang "life Begin at 25"..mungkin ada benarnya juga...
hmmm...Kita Lihat...Tuhan Masih Terus Memberikan Rahmat,nikmat,anugerah Serta karunianya kepada kita...


Bayangkan Saja Dari Dari Kita Bayi Sampai Sekarang...
Bahkan Dari Terciptnya Adam Dan Hawa...
Dari Masa Gelap Ke Masa Terang...
Dari Utara Ke Selatan...pun Dari timur Ke barat...

Bayangkan Saja...
Pernahkah Kita Membayangkan sampai hari ini Kita Merasa Sebaik ini
Ada Yang Makmur Hidupnya..Ada Yang Bekecukupan Hidupnya pun Ada Yang kurang Hiupnya
Tapi Kita Masih Dijadikan Manusia Mulia OlehNYA...

Pernahkah Kita Terbesit dialam pikiran kita tentang...
kata Terimakasih Atau Syukur....
Tuhan Sudah begitu Sangat Mesra Dengan Kita...

Aku Kadang Menertawakan Hati Dan Jiwaku Sendiri....
Mengapa begitu Bodohnya Aku Tuk Mengerti Kata Itu...
Kata Dan Perbuatan Yang Begitu Mudah Dan Simpelnya...
Tapi Berisi Kemuliaan Yang tiada Tara...

Tuhan Tidak Pernah memaksa Untuk Mengucapkan Itu...
Tanpa Mengucappun Dia Tetap Yang Maha Besar Nan Mulia...
Tapi Apakah Kita Pantas Mengabaikan Rasa Syukur Itu...
Sementara dari Semenjak Kita Bayi Sampai Sekarang Sudah tak Terhingga Nikmat yang Ia berikan...
Apakah Kita Pantas Cuek.....

Aku Yang Sok Tahu Tentang IQRO dan Filosofinya
Ternyata aku salah...aku terlalu sombong Untuk "sok Tahu"...
Bahwa Bersyukur adalah Bagian Kecil Tentang IQRO Dan Filosofinya...
Iqro = bacalah.... bacalah alam ini...bacalah hidup ini...bacalah kesemua2nya
sebelum kita mengenyam Yang Namanya Mati....
Read more.....

Masterpiece karya Allah: Menemukan Kembali Al Qur’an

"Kolom Emha" Padhang Mbulan

Rata-rata 4 kali perminggu saya mengalami forum dengan ratusan atau ribuan orang. Kalau di luar negeri, tentulah audiensnya puluhan atau ratusan, kecuali di Malaysia. Sekitar 85% audiensnya adalah orang beragama Islam. Forum itu sendiri 60% acara Kaum Muslimin, 30% umum, 10% forum khusus saudara non-Muslim. Perjalanan keliling itu berlangsung puluhan tahun, dan sepuluh tahun terakhir ini frekwensinya meningkat sekitar 30%.

Tentu sangat banyak saya berguru pada mereka, sangat tidak seimbang dengan amat sedikitnya manfaat yang saya bisa kontribusikan. Saya, sendiri atau bersama KiaiKanjeng, berposisi amat berterima kasih kepada publik, sementara hak kami untuk diterimakasihi sangat sedikit.

Saya kisahkan di sini satu hal: bahwa saya tidak pernah menyia-nyiakan perjumpaan dengan banyak orang untuk melakukan semacam direct research kecil-kecilan. Mungkin lebih bersahaja: jajag pendapat, tentang sejumlah hal prinsipil nilai orang hidup berbangsa, beragama dan bernegara. Serta sejumlah konteks aktual yang durasi dan akurasinya tidak berlaku terlalu lama. Itupun lebih saya persempit lagi: yakni sejumlah jajag pendapat dengan berbagai-bagai kalangan Ummat Islam.

Yang hasilnya terlalu lucu, naif atau sangat kurang berpengetahuan, sebaiknya tidak saya paparkan, agar saya tidak menjadi komoditas bagi penjaja tema pelecehan Islam. Umpamanya saya bertanya: “Rasulullah menyatakan bahwa Ummat Islam akan terbagi menjadi 73 bagian, yang diterima Allah hanya satu. Anda semua ini termasuk yang 72 atau yang 1?”. 100% ummat yang saya jumpai di berbagai wilayah, strata dan segmen, menjawab sama: “Yang 1″.

Yang paling terasa pada publik Islam adalah ketidaksanggupan massal untuk membedakan antara kemungkinan, kenyataan dan keinginan. Jawaban “Yang 1″ itu rata-rata tidak mereka kejar ke dalam diri mereka sendiri apakah itu keinginan, kemungkinan ataukah kenyataan. Terlalu jauh kalau saya menuntut mereka cukup memiliki parameter untuk mengukur tingkat kemungkinan dan kadar kenyataan mereka akan diterima Allah atau tidak, sebab kelihatannya ruang batin mereka sudah sangat dipenuhi oleh keinginan, yang tak terurai secara rasional dan intelektual.

Terkadang saya menggoda: “Ibu-ibu Bapak-bapak, mohon maaf saya sendiri menemukan diri saya di antara yang 72 golongan. Saya penuh dosa dan ketersesatan, sehingga sama sekali tidak berani menyatakan bahwa saya akan pernah diterima oleh Allah. Kelihatannya kans saya untuk masuk neraka lebih besar dibanding masuk sorga.”

Sering saya menyesal atas pernyataan seperti itu, karena jelas saya memberi beban pikiran dan kegelisahan hati yang menambah keruwetan hidup mereka yang sudah sangat ruwet oleh Indonesia. Apalagi mereka rata-rata tidak punya kapasitas untuk mengidentifikasi apakah pernyataan saya itu bersifat intelektual ataukah bernuansa kultural — sebagaimana sahabat kita yang kaya menawari kita “Ayo mampir dong ke gubug saya…”. Padahal harga rumahnya 5M.

Di saat lain saya bertanya: “Kalau pergi umroh atau haji, ketika berthawaf: Sampeyan cenderung mendekat-dekat ke Ka’bah termasuk supaya bisa mencium Hajar Aswad, ataukah cenderung meletakkan diri jauh-jauh dari rumah Allah?”. 100% menjawab “mendekat-dekat ke Ka’bah”. Terhadap dialog tema ini kadang saya menggoda: “Mohon maaf saya sendiri termasuk orang yang takut-takut mendekat ke rumah Allah. Datang ke Mekkah saja pekewuh. Bahkan ketika berthawaf saya hanya berani melirik sedikit-sedikit atau mencuri pandang ke Ka’bah. Sebab saya tidak merasa pantas bertamu ke rumah Allah. Bau saya busuk, kelakuan saya buruk, tidak ada cukup kepantasan untuk berada di dekat rumah Allah”.

Terkadang saya terpeleset untuk mengungkapkan : “Coba Sampeyan sebut satu saja Nabi dan Rasul yang pernah menyatakan bahwa dirinya baik. Setahu saya hampir semua menyatakan dirinya dhalim”.

Di saat lain rajin saya bertanya kepada Ummat Islam: “Apa bekal utama manusia untuk menjadi Muslim yang baik?”

100% menjawab: “Qur’an dan Hadits”. Sungguh-sungguh sangat lama saya merindukan ada jawaban yang berbeda, dan sampai hari ini belum Allah perkenankan. Memang begitu sucinya, begitu sakral dan utamanya Kitab Suci Allah dan penuturan Rasul-Nya, sehingga Ummat Islam kebanyakan lupa pada kalimat kecil di Kitab Suci itu sendiri: “Sesungguhnya Aku menciptakan manusia sebagai masterpiece…” Inna khalaqnal insana fi ahsani taqwim.

Karya Allah yang tertunggul dan tertinggi derajatnya bukan Malaikat, bukan Al Qur’an, melainkan manusia.

Dengan sedih terpaksa saya katakan bahwa modal utama manusia untuk menjadi Muslim bukan Al Qur’an, melainkan akal.

Tidak fair kalau bekal utama manusia untuk menjadi Muslim adalah Al Qur’an. Pertama, jaman pasca-Muhammad hingga sekarang jauh lebih singkat dibanding pra-Muhammad sejak Adam AS. Kedua, kalau Qur’an adalah modal utama, harus kita pastikan bahwa semua Nabi Rasul dan ummat manusia sebelum Muhammad bukanlah Muslim. Dengan kata lain harus kita batasi kepercayaan dan wacana Islam hanya dimulai sejak kerasulan Muhammad. Ketiga, AlQur’an bukan makhluk hidup. Ia tidak bisa menjadi subyek aktif atas proses berlangsungnya kehidupan manusia. Al Qur’an bukan pelaku perubahan, pembangunan, sejarah dan peradaban ummat manusia. Al Qur’an itu alat perubahan.

Keempat, untuk menyebut secara sederhana: Al Qur’an 100% sia-sia bagi manusia yang tidak menggunakan modal utamanya sebagai manusia, yakni aktivitas akal. Al Qur’an jangan disodorkan kepada kambing, meskipun ia punya otak. Sedikit ke cabang: otak itu hardware. Untuk membuat otak melakukan pekerjaan berpikir, diperlukan software yang bernama akal. Al’aql. Akal tidak terletak, atau sekurang-kurangnya tidak berasal usul dari dan di dalam kepala manusia, melainkan berasal dari semacam mekanisme dialektika yang dinamis dari luar diri manusia, mungkin semacam gelombang elektromagnetik yang berpendar-pendar di seluruh lingkup alam semesta, namun dikhususkan menggumpal dan mengakurasi ke seputar ubun-ubun kepala setiap manusia.

Oleh karena itu prinsip utama menjalani Islam adalah ijtihad. Kalau jihad itu segala upaya perjuangan manusia menghidupi kehidupan. Ijtihad itu perjuangan intelektual. Mujahadah itu perjuangan spiritual. Ratusan kali Allah memfirmankan “Apakah engkau tidak berpikir?” “Apakah engkau tidak menggunakan akal?”. Masyarakat Barat dan Jepang Korea Cina sangat aktif melakukan ijtihad dan menguasai peradaban. Kaum Muslimin terlalu aktif bermujahadah tanpa imbangan ijtihad sehingga produknya adalah dekadensi dan inferioritas. Tetapi memang tidak mengherankan jika Ummat islam stuck dalam hal ijtihad. Alfikr itu pikiran, kata kerjanya yatafakkar, berpikir. Al-aql itu akal: bahasa Indonesia hanya kenal kata kerja “mengakali” dari kata dasar akal. Mengakali itu pekerjaan sangat mulia: ialah memandang dan memperlakukan segala sesuatu dengan daya akal. Tetapi “mengakali” dalam bahasa Indonesia adalah menipu, mencurangi, menyiasati dalam konotasi negatif.

Agak aneh Allah memerintahkan “Taatilah Allah, Rasul-Nya dan ulil amr di antara kalian”, tetapi yang terjadi adalah ketaatan kepada para penerus Rasul atau yang dianggap oleh umum atau yang menganggap dirinya penerus Rasul — namun tanpa tradisi ijtihad, sementara ulul amr, “petugas urusan-urusan” tak pernah ditegasi konteks dan subyeknya. Apakah Ulama mengurusi petani dan pertanian sehingga ditaati? Apakah Ustadz mengurusi pasar dan penggusuran sehingga dipatuhi? Apakah Kiai mengurusi, menguasai, memahami, mengerti dan mendalami teknologi, industri, ketatanegaraan, konstitusi dan hokum, pemetaan sosial masyarakat, hutan, sungai, laut, sehingga dipatuhi?

Hampir tak pernah terdengar fatwa tentang kehidupan nyata manusia dan masyarakat. Barusan ada fatwa satu tentang nuklir: cabang bilang haram, pusat bilang halal. Bagaimana kok ada organisasi cabangnya haram pusatnya halal. Bagaimana ada makhluk tak jelas Malaikat atau Setan. Ada satu lagi saya simpan fatwa tentang jual beli dang ganti rugi: mudah-mudahan jangan ada versi counter fatwa, karena fatwa itu tidak didasari konsiderasi ilmiah dan penelitian rasional apapun.

Islam tumbuh di Musholla dan Masjid, bertahan kerdil dalam kesempitan dan kejumudan. Pengadilan Agama hidup dari konflik-konflik rumahtangga, tidak berususan dengan keadilan keuangan rakyat, dengan keadilan atas sungai dan hutan, dengan keadilan politik, perekonomian, ekosistem, internet — sesekali muncul dari pintu belakang fatwa dan pernyataan keadilan halal dan haram tentang Presiden wanita haram, beberapa tahun kemudian berbalik menjadi halal berdasar sisi kepentingan yang sedang disangga.

Pemain-pemain sepakbola diidentifikasi, diuji, dianalisis dan dipilih oleh expert sepakbola, pelatih dan official. Kiai, Ulama, Ustadz diidentifikasi, diuji, dianalisis dan dipilih berdasarkan mata pandang industri dan kepentingan komersial. Orang Islam terlalu jauh meninggalkan akal sebagai modal utama kemuslimannya. Mereka salah sangka terhadap Al Qur’an, dan kurang peka memikirkan kemungkinan bahwa Iblis dan Setan sejak jaman dahulu kala sudah fasih membaca Quran dan mungkin menghapalnya, sebagai satu bagian strateginya untuk mengalahkan manusia.
Read more.....

DAN AKUPUN MALU

Tuhan mengirimku dalam putaran waktu yg DIA buat...
Membekali aku dg sejuta bahkan mgkn tak terhitung talenta yg membuat aku disebut sebagai manusia...
Hitungan detik menit jam hari minggu bulan dan tahun
membawa perubahan dlm diriku...
Waktu terus dan terus berputar membuat akal dan nafsuku bergelut menjadikan aku seperti yg sekarang ini...
Lantas aku yang sudah setua ini tidak juga sadar akan waktu yg Alloh berikan...
Sudah kulewati 9855 hari tapi aku masih labil untuk mengenal kebesaranMU yg jelas2 nyata dan mutlak...
Ya..Alloh ampuni dosa hambamu ini...
Tenangkanlah hati ini agar tetap selalu mengingatMU dimanapun aku hidup...
Berikan kekuatan kpdku untuk tetap menjaga dan memelihara ibadah kepada Engkau Yaa..Robb...
aku yg hina dina ini memohon dan meminta kepadaMU...
Kabulkan sedikit dari banyak Permintaan2 dalam doaku...Karena hamba malu sampai sekarang hamba tdk mampu menjalani dg sempurna perintah yang KAU firmankan...
Aku tdk tahu dimana besok aku akan hidup dan dimana besok aku akan mati...
Hidup yang seperti apa ? Dan mati yang seperti apa ?..
Yaa Alloh sadarkan aku atas umur yg aku tempuh sampai saat ini....
Read more.....